Mengukur ROI Penggunaan EMR: Studi dan Perhitungan
Cari tahu bagaimana mengukur ROI EMR melalui studi dan perhitungan yang tepat. Cek apakah investasi sudah berdampak positif pada operasional dan finansial klinik/rs.
EDUKASI
6/30/20253 min read


Electronic Medical Record (EMR) adalah sistem digitalisasi rekam medis yang kini semakin banyak diadopsi oleh rumah sakit dan klinik untuk meningkatkan efisiensi, kualitas layanan, dan manajemen data pasien. Namun, investasi yang besar pada EMR terbaik memerlukan pengukuran Return on Investment (ROI) yang matang. Tujuannya agar keputusan implementasi dapat dipertanggungjawabkan.
Lantas, bagaimana caranya? Mari simak penjelasan lengkap mengenai apa itu ROI EMR, serta studi dan perhitungannya berikut ini.
Memahami ROI EMR
Melansir Business Insider, ROI adalah metrik finansial yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi.
Dalam konteks EMR, ROI mengukur keuntungan finansial atau manfaat yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk implementasi dan pemeliharaan sistem.
Banyak yang keliru menganggap ROI EMR hanya sebatas penghematan biaya kertas atau ruang penyimpanan arsip fisik.
Padahal, manfaat EMR jauh melebihi itu, yaitu mencakup peningkatan efisiensi operasional, kualitas perawatan pasien, dan potensi peningkatan pendapatan.
Studi dan Perhitungan ROI EMR
Perhitungan ROI dari implementasi EMR sangat penting. Anda harus memastikan bahwa investasi yang dikeluarkan memberi dampak positif pada operasional dan finansial klinik/rumah sakit.
1. Tentukan Komponen Biaya
Langkah pertama, Anda harus memahami dulu berbagai komponen biaya yang dikeluarkan untuk implementasi dan pemeliharaan EMR. Komponen biaya ini meliputi:
Biaya Awal: Implementasi, migrasi data, pelatihan staf.
Biaya Berjalan: Langganan software, pemeliharaan, upgrade, support teknis.
Biaya Lain: Hardware, integrasi dengan sistem lain, modul tambahan.
2. Komponen Manfaat
Penghematan Biaya: Pengurangan penggunaan kertas, ruang arsip, dan jam kerja administratif.
Peningkatan Pendapatan: Lebih banyak pasien yang dapat dilayani, klaim asuransi lebih lancar.
Efisiensi Operasional: Proses kerja lebih cepat, pengurangan kesalahan medis, dan dokumentasi lebih baik.
Terkait komponen manfaat ini, mari kita lihat penelitian dalam Health Information Jurnal Penelitian Politeknik Piksi Ganesha.
Penelitian tersebut berjudul “Analisa Implementasi Rekam Medis Elektronik Terhadap Efisiensi Pembiayaan di Unit Rekam Medis Rumah Sakit X”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi EMR sangat mendorong efisiensi biaya, terutama untuk pengeluaran ATK. Total pengeluaran biaya di unit rekam medis mengalami penurunan 37,45% sejak implementasi EMR. Artinya, ada komponen manfaat berupa penghematan biaya yang diperoleh.
3. Rumus ROI
Selanjutnya, Anda dapat mulai menghitung ROI.
ROI dihitung dengan menggunakan rumus khusus: ROI= (total manfaat – total biaya) : total biaya x 100%
Berikut ini contoh perhitungannya:
Jika total manfaat (penghematan + peningkatan pendapatan) selama 5 tahun adalah Rp2 miliar dan total biaya investasi EMR (awal + berjalan) Rp1,5 miliar, maka:
ROI= (2.000.000.000 – 1.500.000.000) : 1.500.000.000 x 100% = 0,33 atau 33%
Indikator Kinerja Kunci (KPI) untuk Mengukur ROI EMR
Setelah Anda tahu cara perhitungannya, selanjutnya ukur dengan indikator kinerja utama (KPI) untuk melihat tingkat kontribusi EMR terhadap ROI klinik. Berikut ini beberapa KPI yang dapat Anda gunakan:
Pengurangan waktu tunggu pasien.
Penurunan jumlah kesalahan administratif dan medis.
Rasio penghematan biaya operasional.
Peningkatan kepuasan pasien.
Faktor Kunci yang Memengaruhi ROI EMR
Apakah ROI akan selalu tercapai maksimal? Jawabannya, tergantung. Sebab, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan pencapaian ROI EMR, yaitu:
Komitmen dan dukungan kuat dari manajemen puncak hingga staf pelaksana.
Perencanaan implementasi EMR yang matang, termasuk pemilihan vendor yang tepat, penyesuaian alur kerja, dan manajemen proyek yang efektif.
Pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk memastikan staf dapat menggunakan sistem secara optimal, mengurangi resistensi, dan memaksimalkan efisiensi.
Kustomisasi dan integrasi dengan sistem lain yang disesuaikan dengan alur kerja klinik.
Ketersediaan dukungan teknis yang responsif untuk mengatasi masalah dan membantu pengguna.
Pemantauan, evaluasi, dan penyesuaian secara berkala.
Kesimpulan
Implementasi EMR adalah investasi strategis jangka panjang yang berpotensi memberikan ROI signifikan bagi klinik.
Meskipun membutuhkan biaya awal yang tidak sedikit, tetapi sebanding dengan manfaat yang akan Anda dapatkan.
Sebagai catatan, ROI aktual sangat bergantung pada skala, proses adaptasi, dan komitmen perubahan di klinik masing-masing.
Oleh sebab itu, perlu perencanaan yang matang, implementasi yang tepat, dan komitmen seluruh tim.
Untuk memastikan implementasi EMR berjalan baik dan mencapai ROI yang positif, Advomed siap menjadi mitra digital klinik Anda.
Advomed EMR berbasis cloud dengan modul lengkap dan terintegrasi. Fitur-fiturnya dapat dipilih sesuai kebutuhan dan alur kerja klinik. Selain itu, antarmukanya user-friendly sehingga memudahkan pemakaian oleh semua staf klinik. Tim kami siap memberikan pelatihan dan dukungan teknis penuh 24/7 jika terjadi kendala.
Jadwalkan demo gratis sekarang! Coba sendiri bagaimana nyaman dan mudahnya penggunaan software klinik Advomed untuk menunjang kebutuhan Anda.
Klik tombol WhatsApp di bawah ini untuk terhubung dengan tim Advomed. Konsultasikan kebutuhan EMR klinik Anda dan mulai digitalisasi klinik dengan lebih mudah bersama kami.
Referensi:
- Health Information Jurnal Penelitian Politeknik Piksi Ganesha