5 Kesalahan Umum dalam Implementasi RME di Klinik dan Cara Menghindarinya
Jangan biarkan kesalahan umum dalam implementasi EMR di klinik bikin kualitas pelayanan menurun. Yuk, cari tahu cara menghindarinya bersama Advomed.
EDUKASI
6/12/20253 min read


Kesalahan dalam implementasi Electronic Medical Record (EMR) di klinik dapat membuat Anda pusing tujuh keliling! Alih-alih efisien dan praktis, pelayanan pasien dan alur kerja justru menjadi terhambat. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami 5 kesalahan umum dalam implementasi EMR di klinik dan cara menghindarinya.
Dengan memahaminya, maka Anda dapat memanfaatkan EMR secara optimal untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja klinik. Penelitian menunjukkan bahwa penerapan rekam medis elektronik yang tepat dapat mengurangi kesalahan dokumentasi data pasien. Alur kerja klinik juga lebih efisien, sistematis, dan terintegrasi.
Kesalahan Umum dalam Implementasi EMR di Klinik dan Cara Menghindarinya
Apa saja kesalahan umum dalam implementasi EMR di klinik dan bagaimana cara menghindarinya? Mari kita bahas lebih detail satu per satu.
1. Perencanaan yang Kurang Matang
Seringkali klinik terburu-buru ingin mengimplementasikan EMR tanpa menganalisa kebutuhan dan tidak melakukan perencanaan menyeluruh. Akibatnya, EMR tidak sesuai kebutuhan klinik dan staf tidak siap dengan perubahan yang ada.
Untuk menghindari kesalahan ini, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan. Pertama, analisis kebutuhan klinik secara menyeluruh terlebih dahulu. Kedua, libatkan staf klinik dari semua bagian, mulai dari dokter, perawat, administrasi, hingga farmasi. Analisis perspektif, kebutuhan, dan alur kerja mereka.
Setelah itu, Anda dapat membuat perencanaan menyeluruh. Tentukan fitur EMR apa saja yang dibutuhkan oleh klinik, serta bagaimana nantinya akan berintegrasi dengan bagian dan sistem lainnya.
2. Pemilihan EMR yang Tidak Tepat
Perencanaan yang kurang matang tadi berdampak pada kesalahan pemilihan EMR yang tidak tepat. EMR mungkin terlalu sederhana dan tidak memiliki fitur penting yang dibutuhkan klinik. Sebaliknya, bisa jadi juga EMR terlalu kompleks sehingga sulit diakses.
Solusi untuk menghindari kesalahan ini adalah dengan melakukan riset mendalam untuk menemukan vendor SIM Klinik dengan fitur EMR terbaik. Sebaiknya pilih EMR yang sesuai jenis klinik (klinik umum, klinik kecantikan, klinik gigi, atau klinik spesialis) sehingga nantinya mendukung alur kerja.
3. Kurangnya Pelatihan dan Dukungan Berkelanjutan
Beberapa vendor EMR tidak menyediakan pelatihan dan layanan pelanggan yang memadai. Padahal, staf klinik memerlukan waktu untuk terbiasa dengan rekam medis elektronik, terutama jika menemukan kendala-kendala baru. Untuk menghindari kesalahan ini, pertimbangkan vendor EMR yang memberikan layanan pelatihan serta dukungan teknis yang responsif kepada pelanggannya.
4. Masalah Integrasi Data
EMR perlu berintegrasi dengan sistem lain seperti sistem laboratorium, farmasi, sistem kasir dan keuangan, atau perangkat radiologi. Kegagalan dalam integrasi dapat menyebabkan duplikasi dan ketidakakuratan data pasien. Ditambah lagi, saat ini EMR harus terintegrasi dengan SATUSEHAT Kementerian Kesehatan RI.
Cara menghindari kesalahan ini adalah dengan memilih EMR yang punya kemampuan integrasi kuat ke sistem lain yang sudah digunakan atau akan digunakan di klinik. Pilih vendor EMR yang mampu merencanakan dan mengeksekusi integrasi antar sistem di klinik secara optimal.
5. Masalah Keamanan dan Privasi Data Pasien
Kesalahan umum lainnya yaitu mengimplementasikan EMR yang tidak memiliki keamanan kuat. Padahal, keamanan dan privasi data pasien adalah aset yang penting dan sensitif.
Kegagalan menjaga keamanan data dapat berdampak buruk pada reputasi klinik. Bahkan, dalam kasus tertentu, ada konsekuensi hukum yang harus dihadapi jika terjadi kebocoran data.
Solusi untuk menghindari kesalahan ini adalah dengan memilih EMR yang memenuhi standar keamanan ketat. Pastikan EMR sudah terverifikasi oleh Kementerian Kesehatan RI dan PSE.
Optimalkan Implementasi EMR di Klinik Bersama Advomed
Itulah 5 kesalahan umum dalam implementasi EMR di klinik dan cara menghindarinya. Pastikan Anda tidak melakukan kesalahan-kesalahan tersebut agar implementasi EMR berjalan efisien. Pilih vendor yang memiliki fitur EMR lengkap dan mudah.
Advomed EMR by Cekcepat hadir sebagai solusi praktis bagi klinik Anda. Apa saja keunggulannya?
Advomed EMR menggunakan model SaaS (Software as a Service) yang fiturnya lengkap dan terintegrasi dengan SATUSEHAT. Sistem keamanannya canggih, terenkripsi, serta terverifikasi oleh Kemenkes RI dan PSE. Semua data tersimpan aman di cloud base.
Tersedia layanan pelatihan dan pembaruan sistem. Tim Advomed juga siap memberi dukungan teknis 24/7 untuk mengatasi kendala digitalisasi operasional klinik Anda kapan saja.
Nah, ingin tahu lebih detail seperti apa cara kerja Advomed EMR? Yuk, jadwalkan demo gratisnya sekarang. Klik tombol Whatsapp di bawah ini untuk terhubung dengan tim Advomed. Segera mulai perjalanan digitalisasi klinik Anda bersama kami!
Referensi:
Salem Albagmi, Department of Health Information Management Prince Sultan Military College of Health Sciences, 2021, The effectiveness of EMR implementation regarding reducing documentation errors and waiting time for patients in outpatient clinics: a systematic review